Siapa aku dalam mimpi seminit yang lalu? Mimpi tak tercatat dan ia hilang begitu saja dari genggam ingatan. Masa tidurku selalu memencil. Tidak cukup. Aku tidak suka tidur berlama-lama dan aku suka bangun. Menyentuh sesuatu, menghirup udara dan menghidupkan rindu. Walau tanpa kecukupan nyenyak dan lena. Mimpi hanya jurang dan tidur cuma gempa. Pabila berakhir ia ditimbus kembali oleh kenyataan. Yang nyata di depan mata. Yang kabur adalah silam dan aku lebih mudah menggenggam kekinian.
Comments
Post a Comment