Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Petir

Hidup saya sudah sedia tertelanjangkan dari mata kamu, kamu dan kamu, barangkali. Dan, cuma perkataan yang ditutur dan dituliskan menjadi cebis-cebis halus yang menampal tampang diri ini. 4 tahun lepas ketika saya sedang menunggang motosikal melalui kawasan perumahan di Sungai Buloh Country Holmes, ketika cuaca mendung, awan beropol-ropol dan langit digigit kegelapan sedikit-demi sedikit, kilat memancar-mancar, di atas motosikal Kriss lama, entah bagaimana dengan anehnya tatkala tayar bergolek di atas bonggol jalan kilat betul-betul memanah entah bebebarapa mm saja dari telapak tangan yang sedang mencekup throttle. Saya masih ingat ketika itu saya hilang keseimbangan dan, mujurlah agak perlahan menunggang, saya dapat kawal diri daripada terjatuh. Belakang tapak tangan terasa berdenyut-denyut dan kebas. Saya cukup pasti ianya disambar petir. Saya bertenang seketika bagi menghilangkan rasa terkejut. Dipanah petir? Biar betul? Mungkin tak ada yang percaya. Mungkin oran

Deskripsi, Rungutan dan Hilang Ditelan Zaman.

Percakapannya berdegar-degar, biasanya begitulah dia selalu, semenjak bertahun dulu saya kenal dia sebagai pekerja kontrak pembersihan di perpustkaan ini. Saya tahu dia antara orang tua yang rajin membaca bukan saja akhbar tetapi buku. Namun saya tak kenal rapatnya. Tapi sejak awal tahun ini saya tak nampak kelibatnya. Baru tadi saya terdengar dia meminta tolong beberapa remaja untuk mencarikannya buku puisi Usman Awang, disebut secara spesifik "hok ade sajak ke makam bonda tu" tapi remaja perempuan yang mengelek buku Sayang Awak Ketat2 dan Protect My Boss itu memberikannya buku sajak bertajuk Fatamorgana terbitan UiTM. Makcik itu kembali ke rak, membelek dan membelek. Saya menyampuk dan memberikannya buku tebal Puisi Melayu Baharu 1946-1986. Tapi sajak tu tak ada di dalamnya, ada sajak2 UA yang lain saja. Makcik tu kata dia cuma mau mencari sajak pendek untuk dibacanya saja pada satu majlis wanita. Saya tunjuk sajak saya. "Hmm tak sesuai. Orang biasa tok dengor le saj