Percakapannya berdegar-degar, biasanya begitulah dia selalu, semenjak bertahun dulu saya kenal dia sebagai pekerja kontrak pembersihan di perpustkaan ini. Saya tahu dia antara orang tua yang rajin membaca bukan saja akhbar tetapi buku. Namun saya tak kenal rapatnya. Tapi sejak awal tahun ini saya tak nampak kelibatnya. Baru tadi saya terdengar dia meminta tolong beberapa remaja untuk mencarikannya buku puisi Usman Awang, disebut secara spesifik "hok ade sajak ke makam bonda tu" tapi remaja perempuan yang mengelek buku Sayang Awak Ketat2 dan Protect My Boss itu memberikannya buku sajak bertajuk Fatamorgana terbitan UiTM. Makcik itu kembali ke rak, membelek dan membelek. Saya menyampuk dan memberikannya buku tebal Puisi Melayu Baharu 1946-1986. Tapi sajak tu tak ada di dalamnya, ada sajak2 UA yang lain saja. Makcik tu kata dia cuma mau mencari sajak pendek untuk dibacanya saja pada satu majlis wanita. Saya tunjuk sajak saya. "Hmm tak sesuai. Orang biasa tok dengor le saj...